Sejarah UNSOED

Sekitar tahun 1960, lembaga pendidikan yang ada di derah Banyumas baru sampai pada tingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas baik umum maupun kejuruan. Sedangkan hasrat dan minat masyarakat untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi, semakin meningkat.
Salah satu bangunan UNSOED tempo doeloe

Pada waktu itu, para lulusan SMTA yang akan melanjutkan pendidikan, terpaksa harus mencari ke luar daerah Banyumas. Hal tersebut hanya terjangkau oleh para lulusan SMTA, yang orang tuanya mampu dan bersedia membiayainya. Kemudian timbul usaha melalui pimpinan masyarakat, baik formal maupun informal, untuk mendirikan Universitas di daerah Banyumas. Usaha tersebut mulai dirintis dengan :
1. Membentuk Panitia Pendiri Fakultas Pertanian pada tanggal 10 Februari 1961, sebagai embrio atau modal dasar berdirinya Universitas Jenderal Soedirman di daerah Banyumas yang berkedudukan di Purwokerto.
2. Mendirikan sebuah yayasan pembina yang bernama Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman, dengan Akte Notaris nomor : 32 tanggal 20 November 1961.
Atas terbentuknya Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman, maka segala tugas dan kewajiban serta hak milik Panitia pendiri Fakultas Pertanian, diserahkan kepada Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman. Atas usaha Pendiri Fakultas Pertanian yang kemudian dilanjutkan oleh Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman, berhasil didirikan Fakultas Pertanian, dan untuk sementara di bawah naungan Universitas Diponegoro yang berlokasi di Purwokerto, dengan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 121, tanggal 20 September 1962.
Setelah Fakultas Pertanian berdiri masyarakat Banyumas semakin bersemangat untuk mendirikan suatu Universitas. Hal ini terbukti dengan mengalirnya berbagai bantuan, baik berupa moril maupun materiil dari seluruh penjuru Karesidenan Banyumas (Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara). Pengurus Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman dan para pemimpin Masyarakat, baik formal maupun informal, berusaha menghubungi tokoh-tokoh Perguruan Tinggi (UGM, IPB dan UNDIP) dan Pimpinan Departemen PTIP, pimpinan Daerah Tingkat I Jawa Tengah, Pimpinan Angkatan Darat dan Instansi-instansi lainnya, dalam usaha mendirikan suatu Universitas.
Di samping bantuan dari berbagai pihak, dan atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, pada tanggal 23 September 1963, lahirlah Universitas Negeri di daerah Banyumas dengan nama Universitas Jenderal Soedirman, yang berkedudukan di Purwokerto, dengan Keputusan Presiden RI No. 195 tangggal 23 September 1963 dan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 153, tanggal 25 Nopember 1963. Peresmiannya dilakukan oleh Menteri PTIP - Prof. Dr. TOJIB HADIWIDJAJA, pada hari Minggu tanggal 27 November 1963, bertempat di rumah dinas Residen Banyumas di Purwokerto.
Beberapa pertimbangan pemakaian nama Jenderal Soedirman untuk nama Universitas tersebut adalah : patung Jenderal Soedirman
1. Dalam persiapan dan usaha berdirinya Universitas ini, Angkatan Darat, dari tingkat Daerah sampai dengan tingkat Pusat, memberikan saham yang tidak sedikit.
2. Almarhum Jenderal Soedirman , sebagai Bapak TNI, yang namanya tidak tercela dan dapat dijadikan suri tauladan bagi generasi penerus, kelahiran daerah Banyumas.
3. Sudah disadari sejak awal, bahwa penyelenggaraan suatu Universitas dibutuhkan kerja tekun, teliti, terus menerus dan tak terputus-putus, memiliki pandangan yang jauh ke depan dengan tidak melupakan fakta sekarang (yang ada), sebagaimana telah diwariskan oleh almarhum Jenderal Soedirman, dengan semangat "MAJU TERUS PANTANG MUNDUR - DAN TIDAK MENGENAL MENYERAH, dalam menyumbangkan amal baktinya kepada Nusa, Bangsa dan Negara.
4. Diharapkan, dengan mengabadikan nama Jenderal Soedirman, alumni Universitas Jenderal Soedirman memiliki jiwa, semangat dan pribadi yang baik, berani membela kebenaran, kejujuran, keadilan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sanggup meneruskan perjuangan yang telah dirintis oleh almarhum Jenderal Soedirman semasa hidupnya.

Seperti telah diuraikan di muka, bahwa dalam proses mempersiapkan berdirinya Universitas Jenderal Soedirman, peranan Angkatan Darat sangat banyak membantu. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain :
1.      Pernyataan terima kasih dari Pimpinan Angkatan Darat (almarhum Jenderal A. Jani) kepada masyarakat Banyumas dan sekitarnya, atas bantuannya dalam penumpasan gerombolan DI/TII di perbatasan daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
2.      Sebagai pernyataan hormat dan penghargaan serta untuk mengenang jasa almarhum Panglima Besar Jenderal Soedirman pada perang Kemerdekaan Republik Indonesia, maka didirikanlah monumen hidup, ialah Univesitas Jenderal Soedirman.
Universitas Negeri Jenderal Soedirman didirikan dengan Surat Keputusan Presiden RI tanggal 23 September 1963 Nomor : 195 tahun 1963 dan Surat Keputusan Menteri PTIP tanggal 25 November 1963, nomor 153 tahun 1963.
Pada mulanya Universitas Jenderal Soedirman mempunyai 3 Fakultas yaitu : Fakultas Pertanian, Fakultas Biologi, Fakultas Ekonomi.
Berdirinya fakultas-fakultas tersebut disiapkan oleh Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian diresmikan menjadi Fakultas Pertanian Negeri sebagai cabang Universitas Negeri Diponegoro Semarang dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan tanggal 20 September 1962. Fakultas Biologi dan Fakultas Ekonomi diresmikan sebagai Fakultas Negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan tanggal 9 Oktober 1963, nomor 127 tahun 1963.
Pimpinan Universitas Negeri Jenderal Soedirman ada ditangan suatu Presidium yang anggota-anggotanya diangkat oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dengan Surat Keputusan tanggal 11 Oktober 1963 nomor 10200/UP/11/63, yang diubah dengan Surat Keputusan tanggal 29 Oktober 1963 nomor 12242/UP/63, terhitung mulai tanggal 17 Agustus 1963. Sesuai dengan Keputusan tersebut anggota-anggota Presidium adalah :
1.      SOEMARDJITO : Residen Banyumas, sebagai Ketua, merangkap anggota.
2.      LETKOL SOEGIHARTO : DANREM 071/WIJAYAKUSUMA, sebagai Anggota.
3.      R. SOEROSO, SH : Koordinator Kejaksaan Negeri Karesidenan Banyumas, sebagai anggota.
4.      R. KRIHARTO : Kepala Inspektorat Kepolisian Daerah Karesidenan Banyumas, sebagai anggota.
5.      Dr. H.R.BOENJAMIN : Dekan Fakultas Pertanian, sebagai anggota.
Pada tanggal 3 Juli 1965 Pimpinan Universitas Negeri Jenderal Soedirman dijabat oleh LETKOL CHK. R.F.SOEDARDI, SH yang diangkat sebagai Rektor pertama oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dengan Surat Keputusan nomor : 5400/Sekret/BUP/1965 tanggal 18 Juni 1965.
Dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan tanggal 3 Desember 1965 nomor 275 tahun 1965 dibukalah Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, penyerahan dari Universitas Islam Indonesia cabang Yogyakarta di Purwokerto. Serah terima dilakukan pada tanggal 10 Februari 1966. Perkembangan selanjutnya Rektor Universitas Jenderal Soedirman melalui Surat Kep. 022/PT30.Y/E.1979 membentuk Panitia untuk menjajagi kemungkinan berdirinya Fakultas Hukum dan mengadakan konsultasi dengan fakultas hukum di beberapa universitas yang sudah lebih awal lahir seperti : Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada.
Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, Panitia membuat rencana lengkap untuk mendirikan Fakultas Hukum. Melalui surat kawat tanggal 13 Mei 1981 dari Direktur Pembinaan Sarana Akademis atas nama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen P & K, Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman dapat mulai menerima mahasiswa tahun akademik 1981/1982. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50/1982 Fakultas Hukum secara resmi menjadi salah satu Fakultas di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman. Dengan berdirinya Fakultas Hukum, maka Universitas Jenderal Soedirman sampai dengan tahun 1981 mempunyai 5 Fakultas dan 3 Program Diploma :
1.      Fakultas Pertanian
2.      Fakultas Biologi
3.      Fakultas Peternakan
4.      Fakultas Ekonomi
5.      Fakultas Hukum
Sedang 3 Program Diploma tersebut yaitu :
1.     Diploma Pendidikan Ahli Administrasi Keuangan
2.     Diploma Pendidikan Ahli Kesekretariatan
3.     Diploma Pendidikan Ahli Ternak Unggas dan Perah
Selanjutnya dengan telah disahkannya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Universitas Jenderal Soedirman tahun 1981 - 1991 serta Rencana Universitas Lima Tahun Pertama ( REUNLITA I ) tahun 1983-1988 telah diambil suatu kebijaksanaan untuk memprogramkan pendirian atau pembukaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada tahun akademik 1984/1985.
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan FISIP maka Rektor Universitas Jenderal Soedirman telah membentuk Panitia Pendirian atau Pembukaan FISIP dengan Surat Keputusan No. Kept. 81/PT30.Y/X 1983. Unsoed sekarang Sebagai hasil Kegiatan Panitia, akhirnya berdasarkan SK Dir. Jend. Dikti No.29/DIKTI/Kep/1984 tanggal 17 Mei 1984, mulai tahun akademik 1985/1986 telah dibuka dua program S1 yaitu Administrasi Negara dan Sosiologi di bawah Fakultas Hukum.
Melalui SK Mendikbud No. : Kept. 0377/O/1993 tanggal 21 Oktober 1993, maka Program Studi Sosiologi dan Administrasi Negara yang semula bernaung di bawah Fakultas Hukum telah resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Usaha pengembangan Universitas Jenderal Soedirman dilanjutkan dengan pembukaan Program Magister (MM) tahun 1996 berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud No. 205/Dikti/Kept/1996 tanggal 10 Juli 1996. Pada tahun 1997 berdasarkan Sk Rektor No. 102/J23/PP/1997 bulan Mei 1997 dibuka Program Diploma 3 (tiga) yaitu : Program Diploma 3 Akuntansi, Program Diploma 3 Bahasa Inggris dan Program Diploma 3 Manajemen Sumberdaya Hayati Perairan (MSHP) yang selanjutnya disetujui dengan SK Dirjen Dikti No. 05/DIKTI/Kept./1999 tanggal 7 Januari 1999.
Hingga tahun 2011 Unsoed telah memiliki 8 (delapan) Fakultas dengan terdiri lebih dari 50 Jurusan/Program Studi baik D3, S1, S2, maupun S3