Kamis, 17 Februari 2011

Menuju World Class Civic University

Rektor UNSOED (Ketiga dari kanan) ketika melakukan lawatan kerja internasional, dalam rangka menyongsong World Class University
Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) telah menjalin hubungan internasional dengan berbagai universitas di luar negeri.  Hubungan internasional tersebut mencakup berbagai bentuk kegiatan, diantaranya adalah :
  1. Pengiriman staf pengajar ke univeristas di luar negeri untuk melaksanakan program non-degreedan degree training yang didanai oleh proyek hibah kompetitif yang dimenangkan UNSOED (DUE, QUE, DUE-Like, TPSDP, IMHERE, dan lain-lain) serta dari sumber lain seperti DAAD, JSPS, dan sebagainya.
  2. Kegiatan yang melibatkan technical assistance dari luar negeri.
  3. Kerjasama penelitian dengan berbagai universitas dan lembaga penelitian di luar negeri.
  4. Penyelenggaraan seminar internasional dan stadium general.
  5. Studi banding ke berbagai perguruan tinggi di luar negeri, baik untuk mendapatkan wawasan pengembangan institusi, inisiasi kerjasama pengembangan institusi, maupun yang lebih spesifik untuk menyelenggarakan program doubledegree.
  6. Kegiatan penelitian di luar negeri yang dilakukan oleh staf pengajar melalui program post-doctoral research.
Berdasarkan hal tersebut di atas dan arus globalisasi yang semakin nyata telah mendorong UNSOED untuk merumuskan langkah-langkah strategis menuju internasionalisasi universitas dengan tetap berpijak pada potensi utama sumberdaya Indonesia, yaitu wilayah perdesaan dengan kearifan lokalnya.  Diyakini bahwa internasionalisasi menuju world class university dengan menggali dan mengembangkan potensi wilayah perdesaan dengan kearifan lokalnya akan mampu memberikan kontribusi yang bermakna bagi UNSOED untuk menjadi universitas yang memasyarakat (civic university) dan mampu menempati posisi yang terhormat diantara universitas-universitas di dunia.Dalam Rencana Strategis Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) 2011-2020 yang menyatakan bahwa pengembangan UNSOED diarahkan untuk mewujudkan visi 2020, yaitu “Menjadi universitas bertaraf internasional yang memasyarakat dan memiliki keunggulan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni yang relevan dengan pengembangan sumber daya perdesaan dan kearifan lokal secara berkelanjutan”.  Visi internasionalisasi tersebut tercakup dalam kegiatan/program yang akan diimplementasikan dalam periode 2011-2020, yaitu:
  1. Pengembangan kerjasama dengan institusi luar negeri untuk meningkatkan kapasitas program studi.
  2. Pengembangan sistem promosi dan marketing program-program universitas.
  3. Penyediaan informasi kepakaran dan kompetensi institusi yang mudah diakses oleh publik internasional.
Sumber: http://www.unsoed.ac.id/en/node/menuju-world-class-civic-university

Minggu, 13 Februari 2011

DUA MAHASISWA UNSOED MENDAPAT BEASISWA IELSP KE AMERIKA SERIKAT

Dua mahasiswa Unsoed, Witro C. Napitupulu dan Rizma Dhuhanti A. lolos seleksi beasiswa pertukaran pemuda dan segera berangkat ke Amerika Serikat.  Program beasiswa Indonesia English Language Study Program (IELSP) ini merupakan salah satu program beasiswa yang disponsori oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat dan dirancang serta dilaksanakan oleh The Indonesian International Education Foundation (IIEF) yang bekerja sama dengan The Institute of International Education (IIE) yang berpusat di New York, Amerika Serikat.  Selama 8 (delapan) Minggu Witro C. Napitupulu akan ditempatkan di Iowa State University dari tanggal 25 Februari 2011 – 23 April 2011, sedangkan Rizma Dhuhanti A. akan ditempatkan di Arizona State University dari tanggal 18 Maret 2011 - 14 Mei 2011

Dalam program beasiswa ini, penerima beasiswa mengikuti program pelatihan bahasa Inggris intensif selama 8 (delapan) minggu di universitas-universitas di Amerika Serikat yang telah ditunjuk oleh IIE. Program pelatihan bahasa Inggris intensif tersebut berdurasi paling sedikit 20 jam pada setiap minggunya. Dalam kegiatan sehari-harinya penerima beasiswa belajar bersama-sama dengan mahasiswa dari berbagai bangsa dan negara yang tergabung dalam kelas international (immersion).

Selain program pelatihan bahasa Inggris intensif, penerima beasiswa juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya (sesuai dengan program yang telah ditentukan oleh universitas tempat penerima beasiswa belajar). Pada program kultural ini, peserta diberikan kesempatan untuk menampilkan kebudayaan dari negara masing-masing. Dengan kata lain, selain belajar peserta penerima beasiswa juga menjadi duta bangsa dari Indonesia.

PENJAJAKAN KERJASAMA UNSOED - PEMERINTAH RUSIA

“saya sungguh bertemu dengan orang-orang yang sangat baik sejak pertama kali menginjakkan kaki saya turun dari kereta”. (Yurii Nikolaevich Zozulya)

Purwokerto, Kamis, 13 Januari 2011, Mewakili Rektor Unsoed, Pembantu Rektor IV, Ir. Budi Rustomo, M.Rur.Sc.,Ph.D menyambut kedatangan Direktur Pusat Studi Kebudayaan Rusia, Yurii Nikolaevich Zozulya di Ruang Rapat Senat, Gedung Rektorat Lantai 2 Universitas Jenderal Soedirman.  Mr. Yurii disambut pula oleh Direktur Kantor Alumni dan Hubungan Internasional Unsoed, Ir. Agus Margiwiyatno, M.S,Ph.D.  Hadir pula dalam acara ini Prof. Rubijanto Misman, Prof. Kamio, Ketua LP3K, Ketua Program Pascasarjana, Para Dekan, dan Para Kajur se-Unsoed.

Ir. Agus Margiwiyatno, M.S.,Ph.D dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan mengetahui tentang pendidikan dan budaya Rusia dari presentasi Mr. Yurii, maka diharapkan akan terjadi pengertian diantara dua negara dengan membangun kerjasama di bidang penelitian dan pendidikan.  

Pembantu Rektor IV, Ir. Budi Rustomo, M.Rur.Sc.,Ph.D pada kesempatan yang sama menyampaikan kepada Mr. Yurii tentang keindahan dan strategisnya posisi Unsoed untuk pendidikan dan penelitian.  Unsoed bahkan masuk menjadi salah satu dari 50 Perguruan Tinggi yang memiliki peluang menjadi World Class University sebagaimana data yang direlease oleh Dirjen Dikti.  Oleh karena itu PR IV berharap agar Mr. Yurii dapat menyampaikan tentang keadaan dan potensi Unsoed agar ke depan bisa melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan maupun penelitian dengan Perguruan Tinggi di Rusia.  PR IV juga terkesan dengan cepatnya Mr. Yurii mengenal bahasa Banyumas, yaitu salah satunya setelah agenda makan siang di salah satu rumah makan di Baturaden, tiba-tiba Mr. Yurii mengatakan “Budi, I am wareg..”.

Mr. Yurii Nikolaevich Zozulya mempresentasikan tentang Rusia secara Umum, tapi sebelum itu, Mr. Yurii mengungkapkan kesannya yang mendalam atas keramahan Unsoed dengan mengatakan “saya sungguh bertemu dengan orang-orang yang sangat baik sejak pertama kali menginjakkan kaki saya turun dari kereta”.  Rusia, yang oleh Mr. Yurii disebut sebagai negara yang memiliki daratan terluas dan membentang dari eropa hingga asia, memiliki luas lebih dari 17 juta km2 dengan penduduk lebih dari 145 juta jiwa dan berbatasan dengan 3 samudera.  Presentasi menjadi semakin menarik ketika Mr. Yurii memaparkan tentang budaya Rusia yang multikultural mirip dengan kondisi Indonesia.  Di Rusia, kata Mr.Yurii memiliki beragam budaya, yang terbesar adalah budaya gereja ortodok, ada pula budaya tatar yang Islam, Slavia yang ortodoks, juga ada Buryat yang nomaden.  

Mengenai pendidikan Mr. Yurii mempresentasikan tentang pendidikan di Rusia secara umum diantaranya yaitu dengan sistem paket, tidak dengan sistem semester seperti di Indonesia.

Acara ditutup dengan ramah tamah dan makan siang bersama

UNSOED AKAN SELENGGARAKAN NAPAK TILAS JEJAK PEJUANG

Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 66 tanggal 17 Agustus 2011 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) akan menggelar Napak Tilas Jejak Pejuang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dan mahasiswa akan pentingnya memelihara nilai-nilai perjuangan para pahlawan sekaligus sebagai ucapan terima kasih kepada masyarakat Banyumas yang telah berperan dalam pendirian Universitas Jenderal Soedirman.

Napak Tilas Jejak Pejuang ini dilakukan dengan berjalan kaki menelusuri jejak pejuang jaman dulu dengan menempuh jarak berkilo-kilo meter yang seolah-olah seperti melakukan gerilya untuk memerangi penjajah.
SATRIJO WIDI PURBOYO selaku Ketua Panitia Napak Tilas ketika berbincang dengan Humas Unsoed mengatakan bahwa melalui kegiatan Napak Tilas Jejak Pejuang ini, dimaksudkan untuk mengingatkan kembali para generasi muda dan masyarakat khususnya mahasiswa agar menghargai semangat para pejuang dalam membela bangsa demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Lebih lanjut Pak WIDI panggilan akrab Satrijo Widi Purboyo menjelaskan bahwa dengan melalui kegiatan Napak Tilas Jejak Pejuang ini, nantinya diharapkan akan terpupuk perasaan kebangsaan dan penghormatan yang tinggi terhadap pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang membangun dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai titik darah yang penghabisan. Dengan kegiatan seperti ini dapat terbentuk sikap mental para mahasiswa, dalam rangka membangun karakter dan jati diri bangsa. 
 
Oleh karena tambah pak Widi, "Mahasiswa diharapkan tidak hanya giat menuntut ilmu dan mengasah otak di bidang ilmu yang ditekuni saja, tetapi juga perlu membangun karakter dan jati dirinya sehingga sebagai generasi penerus bangsa nantinya akan mampu menjadi teladan bagi kaum muda untuk menjadi patrriot dan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap permasalahan kebangsaan”. 
 
Napak Tilas Jejak Pejuang akan diselenggarakan selama 3 hari yaitu tanggal 24, 25, dan 26 Juni 2011 mendatang dengan mengambil route sebagai berikut : Hari pertama, peserta berkumpul di kampus UNSOED untuk mengikuti Upacara Pembukaan dan Kuliah Umum, setelah selesai kemudian peserta diangkut ke Base Camp I di Desa Bodas Karangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, hari kedua start dari Desa Bodas  (Base Camp I) menuju Desa Metenggeng, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga (Base Camp II). Hari ketiga start dari Desa Metenggeng (Base Camp II) menuju Kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan dilanjutkan dengan Upacara Penutupan.

Kegiatan Napak Tilas Jejak Pejuang diharapkan akan diikuti oleh kurang-lebih 500 orang yang terdiri dari beberapa komponen seperti : Mahasiswa/mahasiswi 30 Perguruan Tinggi se Jawa (setiap PT diharapkan mengirimkan 5 orang mahasiswa dan 5 orang mahasiswi) ; Taruna/Taruni Akademi Militer, Akademi Angkatan Udara, Akademi Angkatan Laut dan Akademi Polisi (setiap Akademi diharapkan mengirimkan 10 orang Taruna/Taruni) : Mahasiswa/mahasiswi Universitas Jenderal Soedirman (setiap fakultas diharapkan mengirimkan 5 orang mahasiswa dan 5 orang mahasiswi) ; Unit-unit Kegiatan Mahasiswa Tingkat Universitas Jenderal Soedirman (MENWA, Pramuka, Pandu Lingkungan), diharapkan setiap UKM mengirimkan 5 orang mahasiswa dan 5 orang mahasiswi.

Jumat, 11 Februari 2011

Fakultas

        Eksakta
  • Fakultas Pertanian (Faperta)
    • S1 Agroteknologi
    • S1 Agrobisnis
    • S1 Teknik Pertanian
    • S1 Teknologi Hasil Pertanian / Ilmu dan Teknologi Pangan
    • D3 Agrobisnis
    • D3 Perencanaan Sumber Daya Lahan

    Non Eksakta

  • Fakultas Ekonomi (FE)
    • S1 Akuntansi
    • S1 Manajemen
    • S1 Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan/IESP
    • D3 Akuntansi
    • D3 Kesekretariatan
    • D3 Administrasi Keuangan
    • D3 Bisnis Internasional / Manajemen Perdagangan



Profil Singkat Universitas Jenderal Soedirman

Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, yang letaknya berada di kota Purwokerto, Jawa Tengah.
Universitas ini berdiri pada tanggal 10 Februari 1961, dan resmi menjadi perguruan tinggi negeri pada tahun 1963 dengan lahirnya KEPPRES. No.195/1963 dan SK Menteri No. 153/1963. Nama Jenderal Soedirman sendiri diambil dari seorang Panglima Besar yang merupakan Pahlawan Nasional kelahiran Banyumas tempat dimana universitas ini berdiri dan menjadi monumen hidup untuk mengenang jasa-jasanya pada nusa, bangsa dan negara.

Halaman Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
Kampus yang memiliki luas lebih dari 850.000 m2 ini memiliki udara yang relatif sejuk karena secara geografis letaknya berada di kaki Gunung Slamet sebelah utara kota Purwokerto kabupaten Banyumas, selain sejuk juga letaknya tidak berada persis di tengah keramaian kota sehingga bisa dikategorikan kondusif dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar, serta untuk kegiatan edukasi lainnya. Universitas Jenderal Soedirman pada awal berdirinya hanya memiliki 3 fakultas saja, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Biologi, Fakultas Ekonomi. akan tetapi seiring dengan perkembangan dari masa ke masa Saat ini terdapat 8 fakultas yang terdiri lebih dari 50 program studi baik program diploma sarjana maupun Program Pascasarjana. dan untuk kedepannya Universitas Jenderal Soedirman, akan terus mengepakan sayapnya dengan melakukan pengembangan-pengembangan di berbagai sektor guna meraih cita-cita Universitas Jenderal Soedirman sebagai "World Class Civic University"

Sejarah Universitas Jenderal Soedirman

Sekitar tahun 1960, lembaga pendidikan yang ada di derah Banyumas baru sampai pada tingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas baik umum maupun kejuruan. Sedangkan hasrat dan minat masyarakat untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi, semakin meningkat.
Salah satu bangunan UNSOED tempo doeloe

Pada waktu itu, para lulusan SMTA yang akan melanjutkan pendidikan, terpaksa harus mencari ke luar daerah Banyumas. Hal tersebut hanya terjangkau oleh para lulusan SMTA, yang orang tuanya mampu dan bersedia membiayainya. Kemudian timbul usaha melalui pimpinan masyarakat, baik formal maupun informal, untuk mendirikan Universitas di daerah Banyumas. Usaha tersebut mulai dirintis dengan :
1. Membentuk Panitia Pendiri Fakultas Pertanian pada tanggal 10 Februari 1961, sebagai embrio atau modal dasar berdirinya Universitas Jenderal Soedirman di daerah Banyumas yang berkedudukan di Purwokerto.
2. Mendirikan sebuah yayasan pembina yang bernama Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman, dengan Akte Notaris nomor : 32 tanggal 20 November 1961.
Atas terbentuknya Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman, maka segala tugas dan kewajiban serta hak milik Panitia pendiri Fakultas Pertanian, diserahkan kepada Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman. Atas usaha Pendiri Fakultas Pertanian yang kemudian dilanjutkan oleh Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman, berhasil didirikan Fakultas Pertanian, dan untuk sementara di bawah naungan Universitas Diponegoro yang berlokasi di Purwokerto, dengan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 121, tanggal 20 September 1962.
Setelah Fakultas Pertanian berdiri masyarakat Banyumas semakin bersemangat untuk mendirikan suatu Universitas. Hal ini terbukti dengan mengalirnya berbagai bantuan, baik berupa moril maupun materiil dari seluruh penjuru Karesidenan Banyumas (Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara). Pengurus Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman dan para pemimpin Masyarakat, baik formal maupun informal, berusaha menghubungi tokoh-tokoh Perguruan Tinggi (UGM, IPB dan UNDIP) dan Pimpinan Departemen PTIP, pimpinan Daerah Tingkat I Jawa Tengah, Pimpinan Angkatan Darat dan Instansi-instansi lainnya, dalam usaha mendirikan suatu Universitas.
Di samping bantuan dari berbagai pihak, dan atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, pada tanggal 23 September 1963, lahirlah Universitas Negeri di daerah Banyumas dengan nama Universitas Jenderal Soedirman, yang berkedudukan di Purwokerto, dengan Keputusan Presiden RI No. 195 tangggal 23 September 1963 dan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 153, tanggal 25 Nopember 1963. Peresmiannya dilakukan oleh Menteri PTIP - Prof. Dr. TOJIB HADIWIDJAJA, pada hari Minggu tanggal 27 November 1963, bertempat di rumah dinas Residen Banyumas di Purwokerto.
Beberapa pertimbangan pemakaian nama Jenderal Soedirman untuk nama Universitas tersebut adalah : patung Jenderal Soedirman
1. Dalam persiapan dan usaha berdirinya Universitas ini, Angkatan Darat, dari tingkat Daerah sampai dengan tingkat Pusat, memberikan saham yang tidak sedikit.
2. Almarhum Jenderal Soedirman , sebagai Bapak TNI, yang namanya tidak tercela dan dapat dijadikan suri tauladan bagi generasi penerus, kelahiran daerah Banyumas.
3. Sudah disadari sejak awal, bahwa penyelenggaraan suatu Universitas dibutuhkan kerja tekun, teliti, terus menerus dan tak terputus-putus, memiliki pandangan yang jauh ke depan dengan tidak melupakan fakta sekarang (yang ada), sebagaimana telah diwariskan oleh almarhum Jenderal Soedirman, dengan semangat "MAJU TERUS PANTANG MUNDUR - DAN TIDAK MENGENAL MENYERAH, dalam menyumbangkan amal baktinya kepada Nusa, Bangsa dan Negara.
4. Diharapkan, dengan mengabadikan nama Jenderal Soedirman, alumni Universitas Jenderal Soedirman memiliki jiwa, semangat dan pribadi yang baik, berani membela kebenaran, kejujuran, keadilan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sanggup meneruskan perjuangan yang telah dirintis oleh almarhum Jenderal Soedirman semasa hidupnya.

Seperti telah diuraikan di muka, bahwa dalam proses mempersiapkan berdirinya Universitas Jenderal Soedirman, peranan Angkatan Darat sangat banyak membantu. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain :
1.      Pernyataan terima kasih dari Pimpinan Angkatan Darat (almarhum Jenderal A. Jani) kepada masyarakat Banyumas dan sekitarnya, atas bantuannya dalam penumpasan gerombolan DI/TII di perbatasan daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
2.      Sebagai pernyataan hormat dan penghargaan serta untuk mengenang jasa almarhum Panglima Besar Jenderal Soedirman pada perang Kemerdekaan Republik Indonesia, maka didirikanlah monumen hidup, ialah Univesitas Jenderal Soedirman.
Universitas Negeri Jenderal Soedirman didirikan dengan Surat Keputusan Presiden RI tanggal 23 September 1963 Nomor : 195 tahun 1963 dan Surat Keputusan Menteri PTIP tanggal 25 November 1963, nomor 153 tahun 1963.
Pada mulanya Universitas Jenderal Soedirman mempunyai 3 Fakultas yaitu : Fakultas Pertanian, Fakultas Biologi, Fakultas Ekonomi.
Berdirinya fakultas-fakultas tersebut disiapkan oleh Yayasan Pembina Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian diresmikan menjadi Fakultas Pertanian Negeri sebagai cabang Universitas Negeri Diponegoro Semarang dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan tanggal 20 September 1962. Fakultas Biologi dan Fakultas Ekonomi diresmikan sebagai Fakultas Negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan tanggal 9 Oktober 1963, nomor 127 tahun 1963.
Pimpinan Universitas Negeri Jenderal Soedirman ada ditangan suatu Presidium yang anggota-anggotanya diangkat oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dengan Surat Keputusan tanggal 11 Oktober 1963 nomor 10200/UP/11/63, yang diubah dengan Surat Keputusan tanggal 29 Oktober 1963 nomor 12242/UP/63, terhitung mulai tanggal 17 Agustus 1963. Sesuai dengan Keputusan tersebut anggota-anggota Presidium adalah :
1.      SOEMARDJITO : Residen Banyumas, sebagai Ketua, merangkap anggota.
2.      LETKOL SOEGIHARTO : DANREM 071/WIJAYAKUSUMA, sebagai Anggota.
3.      R. SOEROSO, SH : Koordinator Kejaksaan Negeri Karesidenan Banyumas, sebagai anggota.
4.      R. KRIHARTO : Kepala Inspektorat Kepolisian Daerah Karesidenan Banyumas, sebagai anggota.
5.      Dr. H.R.BOENJAMIN : Dekan Fakultas Pertanian, sebagai anggota.
Pada tanggal 3 Juli 1965 Pimpinan Universitas Negeri Jenderal Soedirman dijabat oleh LETKOL CHK. R.F.SOEDARDI, SH yang diangkat sebagai Rektor pertama oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dengan Surat Keputusan nomor : 5400/Sekret/BUP/1965 tanggal 18 Juni 1965.
Dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan tanggal 3 Desember 1965 nomor 275 tahun 1965 dibukalah Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, penyerahan dari Universitas Islam Indonesia cabang Yogyakarta di Purwokerto. Serah terima dilakukan pada tanggal 10 Februari 1966. Perkembangan selanjutnya Rektor Universitas Jenderal Soedirman melalui Surat Kep. 022/PT30.Y/E.1979 membentuk Panitia untuk menjajagi kemungkinan berdirinya Fakultas Hukum dan mengadakan konsultasi dengan fakultas hukum di beberapa universitas yang sudah lebih awal lahir seperti : Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada.
Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, Panitia membuat rencana lengkap untuk mendirikan Fakultas Hukum. Melalui surat kawat tanggal 13 Mei 1981 dari Direktur Pembinaan Sarana Akademis atas nama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen P & K, Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman dapat mulai menerima mahasiswa tahun akademik 1981/1982. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50/1982 Fakultas Hukum secara resmi menjadi salah satu Fakultas di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman. Dengan berdirinya Fakultas Hukum, maka Universitas Jenderal Soedirman sampai dengan tahun 1981 mempunyai 5 Fakultas dan 3 Program Diploma :
1.      Fakultas Pertanian
2.      Fakultas Biologi
3.      Fakultas Peternakan
4.      Fakultas Ekonomi
5.      Fakultas Hukum
Sedang 3 Program Diploma tersebut yaitu :
1.     Diploma Pendidikan Ahli Administrasi Keuangan
2.     Diploma Pendidikan Ahli Kesekretariatan
3.     Diploma Pendidikan Ahli Ternak Unggas dan Perah
Selanjutnya dengan telah disahkannya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Universitas Jenderal Soedirman tahun 1981 - 1991 serta Rencana Universitas Lima Tahun Pertama ( REUNLITA I ) tahun 1983-1988 telah diambil suatu kebijaksanaan untuk memprogramkan pendirian atau pembukaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada tahun akademik 1984/1985.
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan FISIP maka Rektor Universitas Jenderal Soedirman telah membentuk Panitia Pendirian atau Pembukaan FISIP dengan Surat Keputusan No. Kept. 81/PT30.Y/X 1983. Unsoed sekarang Sebagai hasil Kegiatan Panitia, akhirnya berdasarkan SK Dir. Jend. Dikti No.29/DIKTI/Kep/1984 tanggal 17 Mei 1984, mulai tahun akademik 1985/1986 telah dibuka dua program S1 yaitu Administrasi Negara dan Sosiologi di bawah Fakultas Hukum.
Melalui SK Mendikbud No. : Kept. 0377/O/1993 tanggal 21 Oktober 1993, maka Program Studi Sosiologi dan Administrasi Negara yang semula bernaung di bawah Fakultas Hukum telah resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Usaha pengembangan Universitas Jenderal Soedirman dilanjutkan dengan pembukaan Program Magister (MM) tahun 1996 berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud No. 205/Dikti/Kept/1996 tanggal 10 Juli 1996. Pada tahun 1997 berdasarkan Sk Rektor No. 102/J23/PP/1997 bulan Mei 1997 dibuka Program Diploma 3 (tiga) yaitu : Program Diploma 3 Akuntansi, Program Diploma 3 Bahasa Inggris dan Program Diploma 3 Manajemen Sumberdaya Hayati Perairan (MSHP) yang selanjutnya disetujui dengan SK Dirjen Dikti No. 05/DIKTI/Kept./1999 tanggal 7 Januari 1999.
Hingga tahun 2011 Unsoed telah memiliki 8 (delapan) Fakultas dengan terdiri lebih dari 50 Jurusan/Program Studi baik D3, S1, S2, maupun S3