Kamis, 17 Februari 2011

Menuju World Class Civic University

Rektor UNSOED (Ketiga dari kanan) ketika melakukan lawatan kerja internasional, dalam rangka menyongsong World Class University
Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) telah menjalin hubungan internasional dengan berbagai universitas di luar negeri.  Hubungan internasional tersebut mencakup berbagai bentuk kegiatan, diantaranya adalah :
  1. Pengiriman staf pengajar ke univeristas di luar negeri untuk melaksanakan program non-degreedan degree training yang didanai oleh proyek hibah kompetitif yang dimenangkan UNSOED (DUE, QUE, DUE-Like, TPSDP, IMHERE, dan lain-lain) serta dari sumber lain seperti DAAD, JSPS, dan sebagainya.
  2. Kegiatan yang melibatkan technical assistance dari luar negeri.
  3. Kerjasama penelitian dengan berbagai universitas dan lembaga penelitian di luar negeri.
  4. Penyelenggaraan seminar internasional dan stadium general.
  5. Studi banding ke berbagai perguruan tinggi di luar negeri, baik untuk mendapatkan wawasan pengembangan institusi, inisiasi kerjasama pengembangan institusi, maupun yang lebih spesifik untuk menyelenggarakan program doubledegree.
  6. Kegiatan penelitian di luar negeri yang dilakukan oleh staf pengajar melalui program post-doctoral research.
Berdasarkan hal tersebut di atas dan arus globalisasi yang semakin nyata telah mendorong UNSOED untuk merumuskan langkah-langkah strategis menuju internasionalisasi universitas dengan tetap berpijak pada potensi utama sumberdaya Indonesia, yaitu wilayah perdesaan dengan kearifan lokalnya.  Diyakini bahwa internasionalisasi menuju world class university dengan menggali dan mengembangkan potensi wilayah perdesaan dengan kearifan lokalnya akan mampu memberikan kontribusi yang bermakna bagi UNSOED untuk menjadi universitas yang memasyarakat (civic university) dan mampu menempati posisi yang terhormat diantara universitas-universitas di dunia.Dalam Rencana Strategis Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) 2011-2020 yang menyatakan bahwa pengembangan UNSOED diarahkan untuk mewujudkan visi 2020, yaitu “Menjadi universitas bertaraf internasional yang memasyarakat dan memiliki keunggulan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni yang relevan dengan pengembangan sumber daya perdesaan dan kearifan lokal secara berkelanjutan”.  Visi internasionalisasi tersebut tercakup dalam kegiatan/program yang akan diimplementasikan dalam periode 2011-2020, yaitu:
  1. Pengembangan kerjasama dengan institusi luar negeri untuk meningkatkan kapasitas program studi.
  2. Pengembangan sistem promosi dan marketing program-program universitas.
  3. Penyediaan informasi kepakaran dan kompetensi institusi yang mudah diakses oleh publik internasional.
Sumber: http://www.unsoed.ac.id/en/node/menuju-world-class-civic-university

Minggu, 13 Februari 2011

DUA MAHASISWA UNSOED MENDAPAT BEASISWA IELSP KE AMERIKA SERIKAT

Dua mahasiswa Unsoed, Witro C. Napitupulu dan Rizma Dhuhanti A. lolos seleksi beasiswa pertukaran pemuda dan segera berangkat ke Amerika Serikat.  Program beasiswa Indonesia English Language Study Program (IELSP) ini merupakan salah satu program beasiswa yang disponsori oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat dan dirancang serta dilaksanakan oleh The Indonesian International Education Foundation (IIEF) yang bekerja sama dengan The Institute of International Education (IIE) yang berpusat di New York, Amerika Serikat.  Selama 8 (delapan) Minggu Witro C. Napitupulu akan ditempatkan di Iowa State University dari tanggal 25 Februari 2011 – 23 April 2011, sedangkan Rizma Dhuhanti A. akan ditempatkan di Arizona State University dari tanggal 18 Maret 2011 - 14 Mei 2011

Dalam program beasiswa ini, penerima beasiswa mengikuti program pelatihan bahasa Inggris intensif selama 8 (delapan) minggu di universitas-universitas di Amerika Serikat yang telah ditunjuk oleh IIE. Program pelatihan bahasa Inggris intensif tersebut berdurasi paling sedikit 20 jam pada setiap minggunya. Dalam kegiatan sehari-harinya penerima beasiswa belajar bersama-sama dengan mahasiswa dari berbagai bangsa dan negara yang tergabung dalam kelas international (immersion).

Selain program pelatihan bahasa Inggris intensif, penerima beasiswa juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya (sesuai dengan program yang telah ditentukan oleh universitas tempat penerima beasiswa belajar). Pada program kultural ini, peserta diberikan kesempatan untuk menampilkan kebudayaan dari negara masing-masing. Dengan kata lain, selain belajar peserta penerima beasiswa juga menjadi duta bangsa dari Indonesia.

PENJAJAKAN KERJASAMA UNSOED - PEMERINTAH RUSIA

“saya sungguh bertemu dengan orang-orang yang sangat baik sejak pertama kali menginjakkan kaki saya turun dari kereta”. (Yurii Nikolaevich Zozulya)

Purwokerto, Kamis, 13 Januari 2011, Mewakili Rektor Unsoed, Pembantu Rektor IV, Ir. Budi Rustomo, M.Rur.Sc.,Ph.D menyambut kedatangan Direktur Pusat Studi Kebudayaan Rusia, Yurii Nikolaevich Zozulya di Ruang Rapat Senat, Gedung Rektorat Lantai 2 Universitas Jenderal Soedirman.  Mr. Yurii disambut pula oleh Direktur Kantor Alumni dan Hubungan Internasional Unsoed, Ir. Agus Margiwiyatno, M.S,Ph.D.  Hadir pula dalam acara ini Prof. Rubijanto Misman, Prof. Kamio, Ketua LP3K, Ketua Program Pascasarjana, Para Dekan, dan Para Kajur se-Unsoed.

Ir. Agus Margiwiyatno, M.S.,Ph.D dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan mengetahui tentang pendidikan dan budaya Rusia dari presentasi Mr. Yurii, maka diharapkan akan terjadi pengertian diantara dua negara dengan membangun kerjasama di bidang penelitian dan pendidikan.  

Pembantu Rektor IV, Ir. Budi Rustomo, M.Rur.Sc.,Ph.D pada kesempatan yang sama menyampaikan kepada Mr. Yurii tentang keindahan dan strategisnya posisi Unsoed untuk pendidikan dan penelitian.  Unsoed bahkan masuk menjadi salah satu dari 50 Perguruan Tinggi yang memiliki peluang menjadi World Class University sebagaimana data yang direlease oleh Dirjen Dikti.  Oleh karena itu PR IV berharap agar Mr. Yurii dapat menyampaikan tentang keadaan dan potensi Unsoed agar ke depan bisa melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan maupun penelitian dengan Perguruan Tinggi di Rusia.  PR IV juga terkesan dengan cepatnya Mr. Yurii mengenal bahasa Banyumas, yaitu salah satunya setelah agenda makan siang di salah satu rumah makan di Baturaden, tiba-tiba Mr. Yurii mengatakan “Budi, I am wareg..”.

Mr. Yurii Nikolaevich Zozulya mempresentasikan tentang Rusia secara Umum, tapi sebelum itu, Mr. Yurii mengungkapkan kesannya yang mendalam atas keramahan Unsoed dengan mengatakan “saya sungguh bertemu dengan orang-orang yang sangat baik sejak pertama kali menginjakkan kaki saya turun dari kereta”.  Rusia, yang oleh Mr. Yurii disebut sebagai negara yang memiliki daratan terluas dan membentang dari eropa hingga asia, memiliki luas lebih dari 17 juta km2 dengan penduduk lebih dari 145 juta jiwa dan berbatasan dengan 3 samudera.  Presentasi menjadi semakin menarik ketika Mr. Yurii memaparkan tentang budaya Rusia yang multikultural mirip dengan kondisi Indonesia.  Di Rusia, kata Mr.Yurii memiliki beragam budaya, yang terbesar adalah budaya gereja ortodok, ada pula budaya tatar yang Islam, Slavia yang ortodoks, juga ada Buryat yang nomaden.  

Mengenai pendidikan Mr. Yurii mempresentasikan tentang pendidikan di Rusia secara umum diantaranya yaitu dengan sistem paket, tidak dengan sistem semester seperti di Indonesia.

Acara ditutup dengan ramah tamah dan makan siang bersama

UNSOED AKAN SELENGGARAKAN NAPAK TILAS JEJAK PEJUANG

Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 66 tanggal 17 Agustus 2011 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) akan menggelar Napak Tilas Jejak Pejuang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dan mahasiswa akan pentingnya memelihara nilai-nilai perjuangan para pahlawan sekaligus sebagai ucapan terima kasih kepada masyarakat Banyumas yang telah berperan dalam pendirian Universitas Jenderal Soedirman.

Napak Tilas Jejak Pejuang ini dilakukan dengan berjalan kaki menelusuri jejak pejuang jaman dulu dengan menempuh jarak berkilo-kilo meter yang seolah-olah seperti melakukan gerilya untuk memerangi penjajah.
SATRIJO WIDI PURBOYO selaku Ketua Panitia Napak Tilas ketika berbincang dengan Humas Unsoed mengatakan bahwa melalui kegiatan Napak Tilas Jejak Pejuang ini, dimaksudkan untuk mengingatkan kembali para generasi muda dan masyarakat khususnya mahasiswa agar menghargai semangat para pejuang dalam membela bangsa demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Lebih lanjut Pak WIDI panggilan akrab Satrijo Widi Purboyo menjelaskan bahwa dengan melalui kegiatan Napak Tilas Jejak Pejuang ini, nantinya diharapkan akan terpupuk perasaan kebangsaan dan penghormatan yang tinggi terhadap pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang membangun dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai titik darah yang penghabisan. Dengan kegiatan seperti ini dapat terbentuk sikap mental para mahasiswa, dalam rangka membangun karakter dan jati diri bangsa. 
 
Oleh karena tambah pak Widi, "Mahasiswa diharapkan tidak hanya giat menuntut ilmu dan mengasah otak di bidang ilmu yang ditekuni saja, tetapi juga perlu membangun karakter dan jati dirinya sehingga sebagai generasi penerus bangsa nantinya akan mampu menjadi teladan bagi kaum muda untuk menjadi patrriot dan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap permasalahan kebangsaan”. 
 
Napak Tilas Jejak Pejuang akan diselenggarakan selama 3 hari yaitu tanggal 24, 25, dan 26 Juni 2011 mendatang dengan mengambil route sebagai berikut : Hari pertama, peserta berkumpul di kampus UNSOED untuk mengikuti Upacara Pembukaan dan Kuliah Umum, setelah selesai kemudian peserta diangkut ke Base Camp I di Desa Bodas Karangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, hari kedua start dari Desa Bodas  (Base Camp I) menuju Desa Metenggeng, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga (Base Camp II). Hari ketiga start dari Desa Metenggeng (Base Camp II) menuju Kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan dilanjutkan dengan Upacara Penutupan.

Kegiatan Napak Tilas Jejak Pejuang diharapkan akan diikuti oleh kurang-lebih 500 orang yang terdiri dari beberapa komponen seperti : Mahasiswa/mahasiswi 30 Perguruan Tinggi se Jawa (setiap PT diharapkan mengirimkan 5 orang mahasiswa dan 5 orang mahasiswi) ; Taruna/Taruni Akademi Militer, Akademi Angkatan Udara, Akademi Angkatan Laut dan Akademi Polisi (setiap Akademi diharapkan mengirimkan 10 orang Taruna/Taruni) : Mahasiswa/mahasiswi Universitas Jenderal Soedirman (setiap fakultas diharapkan mengirimkan 5 orang mahasiswa dan 5 orang mahasiswi) ; Unit-unit Kegiatan Mahasiswa Tingkat Universitas Jenderal Soedirman (MENWA, Pramuka, Pandu Lingkungan), diharapkan setiap UKM mengirimkan 5 orang mahasiswa dan 5 orang mahasiswi.

Jumat, 11 Februari 2011

Fakultas

        Eksakta
  • Fakultas Pertanian (Faperta)
    • S1 Agroteknologi
    • S1 Agrobisnis
    • S1 Teknik Pertanian
    • S1 Teknologi Hasil Pertanian / Ilmu dan Teknologi Pangan
    • D3 Agrobisnis
    • D3 Perencanaan Sumber Daya Lahan

    Non Eksakta

  • Fakultas Ekonomi (FE)
    • S1 Akuntansi
    • S1 Manajemen
    • S1 Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan/IESP
    • D3 Akuntansi
    • D3 Kesekretariatan
    • D3 Administrasi Keuangan
    • D3 Bisnis Internasional / Manajemen Perdagangan